بسم الله الرحمن الرحيم
Mulai hari ini InsyaAllah, saya akan mendokumentasikan lika-liku kuliah di negeri Paman Sam.
Serial cerita ini akan dimulai dari setelah saya dapat kepastian saya diterima sebagai mahasiswa pascasarjana di Washington State University – Pullman, dalam kasus saya adalah saya sudah mendapatkan email rekomendasi dari jurusan ke Graduate School bahwasannya saya direkomendasikan untuk diterima, dan mendapatkan tawaran Graduate Research Assistanship (GRA) –Alhamdulillah-.
Cerita tentang bagaimana saya mencari professor, kampus, rekomendasi, dll InsyaAllah akan saya ceritakan di serial prequel –muahahaha-. Serial cerita ini disusun agak-agak real-time, jadi apakah nantinya saya jadi berangkat ke US, saya juga belum tahu, itu semua kuasa Allah –‘azza wa jalla-.
Langsung saja, saya sudah mendapatkan surat rekomendasi penerimaan mahasiswa dari jurusan ke Graduate School -Graduate School ini enaknya kita sebut apa ya? sekolah pascasarjana kok panjang amat, kita stay di Graduate School aja deh-, yang harus saya selesaikan dalam cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya adalah:
- Menandatangani surat tawaran (kontrak) GRA
- Mengirimkan surat referensi dari bank
- Mengirimkan Official Transcript and Degree jenjang sarjana
- Mengirimkan Official transcript and Degree jenjang master
Nomor 1: DONE
Yang saya lakukan hanya print suratnya, tandatangani, pindai, dan kirim ke petugas. mudah bukan? gg ww ez
Nomor 2: sedang diproses
Sebenarnya ini cerita inti artikel kali ini sih -hihihihi-. “Eiitsss, itu apa itu surat referensi dari bank? katanya ente dapet GRA?” jadi jawabannya adalah begini pemirsa:
Saya harus mengurus surat referensi dari bank karena beberapa waktu sebelumnya dapat surat manis dari Graduate School yang lebih kurang bilang gini: “Halo Mas Gian, kami lagi ngurus dokumen imigrasi nih, tapi ane lihat ente di aplikasi pendaftaran mau bawa istri ente ke sini juga. Naaah ada masalah nih, kalau ente pan udah dapat tawaran GRA nih, jadi nggak ada masalah, masalahnya di istri ente, kami nggak nanggung biaya istri ente selama di sini, di negeri Paman Sam, ente harus tanggung sendiri ye. Kasih ane bukti kalau ente punya duit minimal $x,xxx di bank, jangan lupa tandatangan sama stempel itu bank yee, syukran.“
ebuseeetttt EMPAT DIGIT broh, duit dari mana? singkat panjang cerita dapatlah pinjeman duit segitu buat mampir doang di rekening demi keperluan surat rekomendasi. Dengan riang hati pada hari kamis tanggal 9 april 2020 berangkatlah ane ke salah kantor cabang Bank BNI Syariah -ente ada yang ngerasa aneh nggak? Bank BNI = Bank Bank Negara Indonesia, ada perulangan gitu, jeblok nih bisa-bisa nilai IELTS ane-
Ketika sampai di Bank disambut oleh Bapak Satpam yang menembakkan sensor infra merah ke dahi saya yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan hand sanitizer ke tangan saya –kuduna aing mawa botol euy, ku uing menta eta hand sanitizer keur stok di imah– dapat antrian dengan jumlah 5 orang lagi yang sedang mengantri di depan saya. Skip skip skip, setelah lebih kurang 2 jam –lelah hayanto neng– mulai lah saya ngobrol dengan customer service (CS) dan mengungkapkan isi di dalam hati bahwasannya hari ini saya butuh dirinya untuk menerbitkan surat –naon sih-.
Saya diberi formulir untuk diisi, isinya ya kurang lebih nama, nomor rekening, dan keperluan surat referensi. Mbak CS bilang surat referensi baru bisa selesai lebih kurang 2 hari, oke deh, terus saya bilang kalau saya butuh 2 surat referensi satu untuk kampus satu untuk kedubes biar nggak bolak-balik, dan saya baru tahu ternyata harus bayar dooonngg :(, satunya Rp. 150.000, jadinya saya minta satu aja. Terus tanya-tanya lagi, ternyata dia nggak bisa kasih bagian terpenting yang saya butuhkan yaitu terteranya jumlah isi rekening saya pada surat itu, dengan berat hati saya batalkan, hilanglah waktu sekira 2 jam yang sebenarnya bisa saya habiskan untuk tidur hal lain yang bermanfaat.
Saya pun pulang dengan kecewa –halah– dan di tengah jalan mampirlah saya ke Bank Mandiri, saya punya rekening juga di bank ini, saya tanya Pak Satpam yang dengan sigap menjaga pintu dengan memakai masker sehingga pada awalnya saya agak ragu apakah satpam ini lelaki atau perempuan atau lelaki yang di lubuk hatinya adalah perempuan –teu penting deui duh-, dan Pak Satpam ini setelah saya tanyai ternyata bilang kalau di surat referensi nominal tabungan kita akan ditampilkan.
Jadi, InsyaAllah pada hari senin (2020-04-13) saya akan mencoba membuat surat referensi di Bank Mandiri saja.
Nantikan cerita saya berikutnya, jangan lupa like, comment, and sabskraib.
Wassalam